Saat sayup menyeruak gendang telinga
Pedang elang menghunus merajam raga
Kala kilat pelangi menyambar tak berdaya
Tak elak sepercik rasa hadir menjelma
Aku tak sadar akan apa yang aku kerjakan
Menikmati buaian angin malam dengan bimbang
Terlena jam dinding yang terus berputar
Mengabaikan bintang yang menggantungkan sinar
Kupandangi langit-langit kamar
Di sana terlukis wajahmu tanpa samar
Aku termangu, berbicara pada kalbu
Mungkinkah ku jatuh hati padamu?
Ah, aku resah
Tak seharusnya rasa ini kujamah
Aku bersumpah,
Tiada pernah aku merasakan cinta merekah
Hingga aku menemukanmu
Bak melodi di antara ribuan nada
Tahukah?
Musik bagi hatiku ialah kamu
Tiba saat kejora menghilang
Jemariku berlenggok mencoret tulisan
Jika saja kau bertanya kenapa aku
Aku seorang yang terusik bayangmu
Sayang, wujudku tak sejelas auramu
Aku hanya makhluk kosong yang tak berani menampakkan diri sebagai pemujamu!
Okt, 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar